Sabtu, 19 Januari 2008

Kecamatan Naga Juang di resmikan

PANYABUNGAN - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung RI Haji Abdul Hakim Ritonga, SH.MH mengatakan, tak banyak orang yang mengetahui, dirinya terlahir dan besar di desa kecil dan terpelosok.
Desa itu bernama Banua Rakyat, sekarang bernama Desa Banua Simanosor yang menjadi ibukota Kecamatan Naga Juang, Mandailing Natal. "Banyak yang tak tahu saya putra asli di desa ini. Lahir dan besar di desa ini," kata Abdul Hakim Ritonga saat peresmian Kecamatan Naga Juang di Banua Simanosor oleh Bupati Mandailing Natal Amru Daulay Jumat (11/1).
Peresmian ditandai dengan pelantikan camat dan perangkat Kecamatan Naga Juang, penanda tanganan prasasti, pemberian bantuan pembangunan rumah kepada warga dan dilanjutkan dengan peninjauan rencana lokasi perkantoran kecamatan baru yang berada di seberang batang gadis itu.
Hadir Ketua Karang Taruna Nasional Dody Susanto, Muspida Sumut, Muspida Plus Mandailing Natal, dan Ketua DPRD Pasaman (Sumatera Barat), jajaran Kejaksaan Negeri se pantai barat Sumatera Utara, tokoh adat, tokoh ulama, dan ribuan masyarakat di wilayah itu.
Menurutnya, putra asli daerah beragam kadar keasliannya. Dia mengistilahkan kadar keaslian putra daerah dengan sebutan karat. "Ada kadarnya keasliannya 50 karat. Kalau saya seratus karat asli putra daerah sini. Ibu saya masih hidup. Orang sering bertanya di mana desa kelahirannya, orang mana ibunya," kata Abdul Hakim.
"Tak pernah saya terhina sebagai orang desa. Bahkan dalam SK saya tercatat kelahiran Desa Banua Rakyat," ungkapnya. Abdul Hakim mengungkapkan, ayahnya adalah pensiunan kolonel yang bertugas di Mandailing Natal. Masa kecil Abdul hakim penuh perjuangan terutama jika menempuh perjalanan kaki pulang pergi ke sekolah dasar yang pada masa itu masih berjenis jalan tanah berlumpur.
Namun masa sekarang ini, jalan ke kawasan Naga Juang sudah diaspal hotmix dengan jembatan panjang di atas Sungai Batang Gadis. Jembatan yang menghubungkan kawasan luar dengan Naga Juang ini termasuk salahsatu terpanjang di Mandailing Natal. "Saya salut kepada bupati yang mengaspal dengan hotmix jalan ke desa-desa terpelosok seperti ini," tegas Abdul hakim.
Dia mengajak seluruh masyarakat Naga Juang agar bahu-membahu dengan aparat pemerintah setempat membangun daerah itu. Bupati Madina dalam kesempatan itu mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga Ritonga yang berada di kawasan itu yang telah menyiapkan lokasi pertapakan kantor kecamatan sekaligus perkotaan Naga Juang.
"Saya sudah berharap kepada Abdul Hakim Ritonga agar keluarga Ritonga yang berada di sini segera membangun rumahnya masing-masing supaya menjadi dorongan kepada masyarakat seluruhnya untuk membangun kecamatan tercinta itu," kata bupati.
Kecamatan Naga Juang yang disahkan DPRD Mandailing Natal pada 7 Desember 2007, diresmikan Jumat (11/1). Terbentuknya Kecamatan Naga Juang yang dimekarkan dari Kecamatan Bukit Malintang ini menambah jumlah kecamatan di Madina menjadi 23 kecamatan. Kecamatan Naga Juang terdiri dari 7 desa yakni Desa Banua Simanosor, Banua Rakyat, Tambiski Jae, Tambiski Julu, Humbang I, Tarutung Panjang dan Sayur Matua. Pejabat yang dilantik menjadi Camat Naga Juang Mukhlis yang sebelumnya kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD Madina.
Sementara dan dibentuk berdasarkan aspirasi yang disampaikan masyarakat. Aspirasi pertama dilayangkan masyarakat lima desa pada tanggal 15 Desember 2006. Pada bulan Januari 2007 Pemkab Madina mengusung rancangan peraturan daerah yang salah satunya pemekaran Naga Juang.
Namun, berdasarkan hasil kajian tim dari DPRD Madina dan eksekutif menyimpulkan saat itu Naga Juang belum layak mekar. Tim ini hanya menetapkan Naga Juang sebagai persiapan kecamatan.Di akhir 2007 bupati kembali mengajukan draf pemekaran Naga Juang ke DPRD Madina.
Selanjutnya DPRD Madina dan eksekutif kembali membahasnya serta melakukan peninjauan ke lapangan. Pada akhirnya dalam rapat paripurna, DPRD mengesahkan pembentukan Kecamatan Naga Juang pada tanggal 7 Desember 2007 melalui Peraturan Daerah Nomor 46 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Naga Juang.
Sesuai rencana, Jampidum Kejagung RI H.Abdul Hakim Ritonga, pada hari ini Sabtu (12/1), akan diberikan penghargaan dan dan gelar Harajaon oleh tokoh-tokoh adat Madina (Badan Pemangku Adat Madina), diawali dengan upacara mangulosi dan persembahan tortor dipusatkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Madina di Desa Parbangunan Kecamatan Panyabungan.(wsp)

1 komentar:

Pengalaman di Adsense mengatakan...

Semoga sukses.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci.
Thank you